Mau sedikit share pengalaman dapat stase di RS ini.
Selama mengikuti kepaniteraan di sini, saya banyak menemukan pasien2 yang datang ke IGD Kandungan sudah dalam keadaan gawat.
Entah itu karena ari-ari yang masih ketinggalan di dalam, ibu2 yang udah 2 hari di dukun beranak dan sudah pembukaan lengkap tapi bayi nya gak keluar2, ibu2 yang datang sudah pucat banget (shock) karna perdarahan banyak dari dukun beranak, dan lainnya.
Di daerah sini masih kental dengan kepercayaan2 zaman dulu, termasuk masih menjunjung tinggi yang namanya melahirkan di Dukun Beranak, (biasa mereka menyebutnya dengan sebutan 'Paraji' atau 'Maberang') dibandingkan melahirkan di bidan atau langsung di RS.
Saya dengar mereka cerita kalau mereka sering ke Dukun beranak itu untuk pijat perut setiap bulan. Apalagi kalau mereka tau bayi mereka sungsang atau letak lintang setelah di USG. Bukannya memilih terapi yang tepat, tapi memilih ke dukun beranak untuk di pijat (katanya sih memperbaiki posisi bayi). Eh ujung-ujungnya bayinya dilahirkan dalam keadaan sudah meninggal.
Ada juga yang datang karna sudah 3 hari di dukun beranak. Sudah di pimpin untuk mengejan dari sehari sebelumnya dan sudah pembukaan lengkap, tapi bayi nya gak keluar2. Datang ke IGD dalam kondisi lemes karna kesakitan dan kecapean, dan juga (maaf) vagina dan vulva nya sudah bengkak semua karna sudah di apa-apain sama dukun beranak.
Ada juga pasien yang sebenernya tekanan darahnya tinggi (PEB), tapi karna dukun beranak ga bisa ukur tekanan darah jadi di lahirin aja tanpa obat2an. Eh datang ke RS udah kejang. Ngomong sudah meracau (delirium).
Ada juga yang datang sudah pucat. Tekanan darah sudah sangat rendah bahkan sudah tidak bisa di ukur. Nadi cepat. Biasanya pasien mengeluh mengantuk karna sudah tidak begitu sadar lagi (dan saya yang paling sering manggil-manggil pasien dan mencegah dia untuk tidak sampai ketiduran).
Gimana ga pucat? Ari-ari ketinggalan di dalam dan tali nya sudah putus. Bahkan pernah saya ketemu pasien datang dalam keadaan inversio uteri (hmmm... rahim nya keluar dari tubuhnya) karena di paksa dukun beranak buat ambil ari-ari nya. Padahal di dalam sana, ari-ari nya lengket banget dengan rahim.
Ya pasti, Perdarahan banyaakkk sekali keluar dari vagina nya. Tapi karna dukun beranak ga bisa infus pasien, ya ga bisa masukin cairan ke tubuh pasien lah, baru deh di rujuk ke RSUD sini.
Saya dan teman2 lain langsung sigap resusitasi, dan bidan yang ikut jaga IGD saat itu bantu menghentikan perdarahan. Puji Tuhan, selama resusitasi ibu2 yang sudah pucat dan shock, semuanya bisa selamat (so far dan semoga seterusnya).
TAPII ada juga nih yang udah di shock dan pucat gitu masih MENOLAK menerima transfusi darah karena kepercayaan (lagi2 bingung) ðŸ˜ðŸ˜
Biasanya pasien-pasien gini pasti datang dengan bau rempah2 dan minyak2 gitu. Bagian kelaminnya juga banyak bekas daun-daun gak jelas (bisa kebayang kalo proses persalinannya sangat tidak bersih dan jadi resiko gampang terkena infeksi). Di bajunya ada benda2 yang ditempel menggunakan peniti, katanya bisa memperlancar kelahiran.
Saya termasuk dokter yang suka sedikit 'kepo' sama hal-hal baru yang saya temukan. Saya suka menanyakan ke pasien 'kenapa sih lebih memilih melahirkan di dukun beranak dibandingkan RS?'
Dan kata mereka :
1. Udah kepercayaan turun temurun dari keluarga dok, dan memang dari dulu melahirkan di sana (dukun beranak)
• ya kalo ini si saya ga bisa ngomong apa-apa hahaha
2. Gak punya uang buat melahirkan di bidan atau RS. Kalo melahirkan di dukun kan mereka di bayar 'seikhlasnya' dok.
• kalau masalah uang, sekarang kan ada BPJS. Lahiran di jamin GRATIS ! Bahkan kalau memang harus operasi juga GRATIS. Kenapa gak di urus dulu BPJS nya?
3. Gamau urus BPJS dok. Kan di kepercayaan saya itu riba. Ga boleh atuh pakai uang yang bukan hak kita.
• laaahhh kan itu hak kita karna kita udah bayar bulanan. Dan juga sama aja sperti dapat bantuan dari orang lain yang lebih mampu..... (terus diam. Gatau ngomong apalagi. Kalo udah tentang 'kepercayaan' bingung jwb apa. Hahaha)
4. Melahirkan sama maberang bs ditemenin suami dok. Kalo di RS kan suami ga boleh masuk.
• hmmm iya sih... tapi kan kselamatan ibu dan bayi lebih penting 😑
5. Saya lahiran selalu gampang si dok. Jadinya cukup di dukun beranak aja. Gatau kali ini kenapa susah. Hehehe
• ya itu ..... 😑😑😑😑😑
Padahal nih ya, sudah ada puskesmas, posyandu, praktek bidan, dan sudah banyak tenaga kesehatan menjamur dimana-mana. Tp anehnya, hal-hal ini masih aja banyak. Bahkan pemerintah udah buat yang namanya BPJS, tapi masih aja ada yg kolot ga mau pake. Ada jg yg merasa penanganan ke pasien BPJS dengan pasien yang bayar itu beda. Hufth :( padahal ga pernah loh beda2in pasien ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
Semoga semakin lama, semakin banyak warga yang lebih mementingkan keselamatan.
No comments:
Post a Comment